Jumat, 05 Juni 2009

Senin, Jaksa Kasus Prita dan Kajati Banten Diperiksa


Jumat, 5 Juni 2009 | 14:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Setelah dipastikan adanya kelalaian yang dilakukan jaksa kasus Prita Mulyasari, Kejaksaan Agung akan memeriksa seluruh jaksa terkait kasus ini.

"Jaksa peneliti di Banten, jaksa P16 dan jaksa penuntut umum Tangerang, Kasipidum Tangerang, Kajari Tangerang. Semuanya akan dimintai keterangan," ujar Jamwas Hamzah Tadjta, kepada wartawan seusai shalat Jumat di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (5/6).

Menurut dia, pemeriksaan akan dilakukan Senin pekan depan. "Insya Allah, Senin (8/6), karena kita baru buat surat perintah, kan belum," jelasnya. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Setiap orang yang dimintai keterangan, lanjutnya, belum tentu bersalah. Mereka hanya dimintai keterangan tentang apa yang dia tahu.

Lalu bagaimana dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Dondy K Soedirman? Menurut Jamwas, Kajati Banten pasti akan dimintai keterangan karena dia yang memberikan persetujuan penahanan atas Prita. "Ya tentu, pasti akan dimintai keterangan karena dia memberikan persetujuan penahanan. Pokoknya, semua itu akan diperiksa," tukasnya.

Hamzah mengatakan jika terbukti bersalah, jaksa-jaksa itu akan dijatuhi sanksi, mulai yang teringan hingga terberat. Saksi teringan, jaksa itu akan diberi surat teguran tertulis dan yang terberat adalah pemecatan. "Tergantung bagaimana hasil pemeriksaan. Itulah yang akan kami berikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.

Senin, Jaksa Kasus Prita dan Kajati Banten Diperiksa

Jumat, 5 Juni 2009 | 14:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com-Setelah dipastikan adanya kelalaian yang dilakukan jaksa kasus Prita Mulyasari, Kejaksaan Agung akan memeriksa seluruh jaksa terkait kasus ini.

"Jaksa peneliti di Banten, jaksa P16 dan jaksa penuntut umum Tangerang, Kasipidum Tangerang, Kajari Tangerang. Semuanya akan dimintai keterangan," ujar Jamwas Hamzah Tadjta, kepada wartawan seusai shalat Jumat di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (5/6).

Menurut dia, pemeriksaan akan dilakukan Senin pekan depan. "Insya Allah, Senin (8/6), karena kita baru buat surat perintah, kan belum," jelasnya. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Setiap orang yang dimintai keterangan, lanjutnya, belum tentu bersalah. Mereka hanya dimintai keterangan tentang apa yang dia tahu.

Lalu bagaimana dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Banten, Dondy K Soedirman? Menurut Jamwas, Kajati Banten pasti akan dimintai keterangan karena dia yang memberikan persetujuan penahanan atas Prita. "Ya tentu, pasti akan dimintai keterangan karena dia memberikan persetujuan penahanan. Pokoknya, semua itu akan diperiksa," tukasnya.

Hamzah mengatakan jika terbukti bersalah, jaksa-jaksa itu akan dijatuhi sanksi, mulai yang teringan hingga terberat. Saksi teringan, jaksa itu akan diberi surat teguran tertulis dan yang terberat adalah pemecatan. "Tergantung bagaimana hasil pemeriksaan. Itulah yang akan kami berikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.

Negosiasi Ambalat Alot, Kalla Nyatakan Siap Perang


PALU, KOMPAS.com — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengakui perundingan mengenai perbatasan Indonesia dengan Malaysia perihal kawasan blok minyak dan gas bumi Ambalat berlangsung alot. Oleh sebab itu, ia menyatakan bahwa Indonesia siap berperang jika perundingan memang sudah buntu. Apabila anggaran militer dinilai kurang untuk persiapan berperang, Wapres Kalla menyatakan bahwa pemerintah bisa saja menambah alokasi anggarannya.

Wapres Kalla menegaskan hal itu menjawab salah seorang anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) seusai membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional I KNPI di Silae Convention Hall Swissbell Hotel Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/6) siang waktu Indonesia bagian tengah (Wita).

Pernyataan Wapres Kalla disampaikan di hadapan sekitar 700 pemuda KNPI yang hadir. Sejumlah pemuda berteriak-teriak ketika ada yang bertanya mengenai sikap pemerintah jika Malaysia terus masuk dan melanggar batas kedaulatan NKRI di kawasan Ambalat. "Perundingan memang alot. Namun, jika konflik tidak bisa diselesaikan dan perundingan sampai ke titik buntu dan wilayah yang kita yakini itu benar, tentu kita harus selalu siap untuk menyelesaikan segala sesuatu, termasuk perang. Akan tetapi, itu jika negosiasi buntu," ujar Kalla.

Kalla menambahkan, "Jadi, harus siap untuk itu (perang)." Menurut Kalla, "Kalau anggaran dana terbatas, tentu bisa ditingkatkan. Hanya dengan ekonomi, anggaran dana bisa ditingkatkan."

Kalla menjelaskan, perundingan tetap harus diutamakan. Namun, bila buntu, maka kita harus bicara kekuatan perang. "Jadi, TNI itu bukan hanya untuk berparade," lanjut Kalla lagi. Soal pembangunan kawasan perbatasan, termasuk perbatasan Indonesia dan Malaysia yang dilaporkan belum dilakukan, Kalla mengakui akan mengecek lebih dulu, seperti apa kemajuannya.

Luna Maya: Pengalaman tak Terduga Jumat, 5/6/2009

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keterlibatannya sebagai duta PBB untuk World Food Programme (WFP) sejak tahun 2007 lalu, membawa pengalaman tersendiri buat artis Luna Maya. "Satu kehormatan dan kebanggaan bisa bergabung di WFP. Ini hal yang tidak terduga buat aku," ujarnya saat ditemui di The O'1 Club, FX Entertainment, Jakarta Selatan, Kamis (4/6).

Tugas inilah yang kemudian bisa membawa Luna ke sejumlah daerah di tanah air, seperti beberapa lokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana, bintang iklan dan presenter itu melihat banyak kondisi masyarakat yang hidupnya memprihatinkan. "Aku melihat langsung bahwa keadaan di sana itu cukup memprihatinkan," tutur kekasih Ariel Peterpan itu.

Luna pun lantas hanya bisa bersyukur, bahwa dia masih bisa diberikan tempat yang nyaman dengan segala fasilitas yang ada. "Ini menjadi momen dan pelajaran buat saya. Kita bersyukur bisa duduk di tempat yang baik," kata Luna.

Terlibat dalam kegiatan tersebut, bagi Luna, menjadi semacam ruang untuk mewujudkannya membantu mereka. Kesibukkannya di dunia keartisan tak lantas membuat Luna melupakan tugasnya. Belakangan, Luna berusaha menularkan sikap kepedulian itu kepada rekan-rekannya di kalangan artis, agar mendukung gerakan penggalangan dana untuk membantu masyarakat.

Salah satunya, mengajak sejumlah temannya untuk ikut terlibat dalam kegiatan WFP, Walk The World, pada Minggu (7/6) mendatang. Apakah Ariel dan rekan-rekannya di Peterpan juga turut diajak? "Aku sudah ajak, tapi bisa-enggak bisa aku serahkan ke manajemennya. Kita sudah sounding ke mereka," kata Luna.